(人’∀’)
even the prettiest flower will die one day
it's nature's way of teaching us
that nothing lasts forever

Rabu, 28 November 2012

SINOPSIS NOVEL


 SINOPSIS


  • Tema novel
Tentang kekeluargaan

  •  Tokoh dan Perwatakan novel
1.  Lianka         : Kritis
2.  Feriz            : Pendiam
3.  Oma            : Cuek
4.  Dyani          : Pandai
5.  Prisil            : Angkuh
6.  Pascal          : Angkuh
7.  Linus           : Angkuh


  •  Alur novel
Gabungan (maju-mundur)

  •  Latar novel
Tempat            : Rumah beratap bugenvil
Waktu                         : Siang dan malam hari

  •  Amanat novel
Jika mempunyai masalah sebaiknya ceritakanlah pada keluarga agar tidak terlalu berat dalam menghadapi masalah tersebut..

  •  Pokok-pokok novel
1.      Lianka duduk di kelas 3 IPA 1. Pada hari tersebut ada murid pindahan dari Australia. Namanya Feriz.
2.      Lianka dan Dyani menghadiri ulang tahun teman sekelasnya.
3.      Ketika Lianka pulang dari sekolah ternyata mamanya kecelakaan dan meninggal. Sebelumnya mama Lianka menyerahkan buku diary milik almarhum papanya.
4.      Lianka mendatangi rumah Omanya. Bagian depan rumahnya penuh dengan bunga bugenvil warna-warni, rimbun dan sangat indah.
5.      Prisil, Pascal, Linus dan Feriz mereka berempat bertaruh dan yang menjadi pemenang akan mendapatkan uang taruhannya.
6.      Semua keluarga Oma berkumpul untuk merayakan hari ulang tahun Oma.
7.      Lianka penasaran dengan salah satu kamar yang selalu di kunci dan setiap orang tidak boleh masuk kecuali Oma yang masuk ke kamar tersebut.
8.      Akhirnya Oma menceritakan semua pada Lianka yang telah di alami oleh om Andros.
9.      Ternyata Feriz mempunyai masa lalu yang tidak begitu bagus dan hal itu selalu datang di mimpi Feriz.
10.  Setelah Linus  mempermainkan Dyani, akhirnya Linus benar-benar jatuh cinta pada Dyani.
11.  Untuk merayakan lulusan cucu-cucunya, Oma mengadakan makan malam bersama.
12.  Akhirnya semua berjalan dengan lancar sesuai yang di harapkan oleh Lianka.

  •  Sinopsis novel
Lianka duduk di kelas 3 IPA 1 berangkat dengan sahabatnya yang bernama Dyani. Mereka tumbuh besar bersama dan bersekolah di sekolah yang sama dari SD hingga SMA. Pada hari tersebut ada murid pindahan dari Australia dan sudah lulus tes masuk dan bisa ikut di kelas 3 IPA 1. Namanya Feriz.

Lianka dan Dyani menghadiri pesta ulang tahun teman sekelasnya. Saat itu mereka berdua sangat tidak yakin akan datang ke pesta temanya itu. Akibat desakan mama Lianka akhirnya mereka berdua datang ke pesta tersebut. Saat Lianka menikmati makanan, Linus datang dan mengajak Dyani berdansa. Sementara Dyani berdansa dengan Linus, Lianka masih menikmati makananya, lalu teringat pada Dyani ia memandang berkeliling mencari Dyani, karena batang hidung temannya tidak kelihatan juga ia pergi ke sebuah sudut dan memulai menikmati makanannya, tiba-tiba di sebelahnya ada Feriz. Saat pesta selesai Dyani diantar oleh Linus. Saat tahu temanya sudah pulang Lianka menunggu kendaraan lewat tapi tak ada satu pun kendaraan yang lewat akhirnya dengan terpaksa Lianka nebeng mobil Feriz.
Ketika Lianka pulang dari sekolah, Jabrik tetangga Lianka menghampirinya. Dengan wajah tampak pucat dan nafasnya terengah-engah mengatakan bahwa mamanya kecelakaan dan Lianka sangat kaget. Saat Lianka menyuruh Jabrik memanggilkan ambulance mama Lianka tidak mau dan mama Lianka menyuruh mengambil buku diary milik almarhum papanya dan menyuruh membukanya. Di dalam buku tersebut terdapat foto neneknya dan di belakang foto tersebut terdapat alamat. Mamanya menyuruh Lianka mendatangi alamat tersebut. Kemudian mamanya meninggal dunia.
Setelah mamanya meninggal Lianka baru tahu bahwa ia cucu wanita kaya raya yang tinggal disebuah rumah besar beratap bugenvil. Ia mendatangi alamat neneknya. Ketika Lianka berdiri di depan pintu pagar, sebuah mobil berhenti dibelakangnya yang terdapat wanita tua didalamnya, ia sangat yakin wanita tua itu neneknya. Kemudian Lianka menghampirinya dan menceritakan semua tentang papanya. Dan wanita tersebut menyuruh Lianka tinggal bersamanya.
Sejak pesta tersebut Dyani dan Linus semakin akrab, saat pulang sekolah Dyani diajak oleh Linus kerumahnya kemudian Linus mengungkapkan perasaannya. Seketika itu datanglah Pascal, Prisil, dan Feriz dan Prisil menjelaskan pada Dyani bahwa itu hanya taruhan, Linuspun mendapatkan uang untuk taruhan tersebut.
  Lianka merasa nyaman tinggal dengan Omanya. Malam itu keluarga besar Oma berkumpul untuk merayakan ulang tahun Oma. Lianka menyiapkan hadiah untuk Oma, ia membeli bros permata imitasi berbentuk bunga bugenvil. Oma sangat senang ketika membuka hadiah Lianka dibandingkan dengan cucu-cucunya yang lain. Setelah selesai semua kembali ke rumah masing-masing.
Saat tengah malam Lianka tidak bisa tidur dan ia hanya berjalan-jalan di depan kamar papanya yang dulu. Lianka ingat pada kamar yang selalu di kunci dan tidak boleh ada seseorangpun memasukinya. Hanya Oma saja yang boleh masuk ke kamar tersebut. Lianka jadi sangat penasaran. Saat Lianka mau memasuki kamar tersebut Oma melihatnya dan memanggil Lianka. Lianka pun sangat kaget melihat omanya berdiri di belakangnya. Lalu Oma menarik tangan Lianka dan Oma mengatakan kenangan lama tentang papamu mungkin sebaiknya jangan kita gali lagi. Manusia hidup untuk masa depan bukan masa lalu, tapi batin Lianka mengatakan kalau Oma hidup untuk masa depan kenapa ia malah menyimpan rahasia masa lalu. Tapi ia tidak berkata apa-apa. Lianka mengikuti Oma yang seperti biasa ia lakukan. Malam itu keingintahuan Lianka semakin membuncah dan ia menyelidiki kamar papanya. Ia menemukan diary dan foto-foto keluarganya yang dulu.
Setelah Lianka memasuki kamar papanya, ia mencoba lagi memasuki kamar om Andros. Pada saat kemarin Oma memergokinya. Tapi akhirnya sekarang Lianka bisa memasuki kamar tersebut. Ia masuk ke kamar dan mencari sakelar lampu. Setelah menyalakanya kamar itu terang benderang , model dan isi  kamar itu sama dengan kamar papanya semua persis  hanya di kamar om Andros terdapat meja rias. Ia membuka laci dan menemukan selembar foto om Andros bersama seseorang tapi ia tak tahu siapa itu di baliknya tertulis “Andros dan Ferry friendship forever“. Ia beralih ke meja rias yang penuh botol-botol perawatan kulit dan bedak. Ia membuka laci meja rias itu dan melihat isinya. Ada secarik kertas dan bertuliskan bait puisi. Ia melipat kertas itu dan memasukkanya ke saku piamanya. Ia memasukkan tangannya ke tumpukan baju dan tidak ada apa-apa dan di bawah celana jins tangannya menyentuh sesuatu, rupanya sebuah buku harian. Tepat pada saat itu pintu kamar terbuka dan Oma berdiri di hadapanya. Ia kaget dan buku itu terjatuh. Lalu oma menyuruhnya duduk dan menceritakan tentang kematian omnya, om Andros bunuh diri dengan melompat dari kamarnya. Ia langsung meninggal karena tubuhnya lemas akibat beberapa hari tidak makan. Om Andros mempunyai kelainan (mencintai sesama jenis / gay) Oma sangat marah dan om Andros bunuh diri.
Suatu malam Lianka tidak bisa tidur karena besok try out, ia pergi ke dapur untuk membuat kopi. Ketika melewati kamar Feriz, ia mendengar suara-suara aneh di dalamnya. Segera ia membuka pintu yang tak terkunci. Ketika membuka pintu ia melihat Feriz terbaring di tempat tidur dan terlihat seperti mimpi buruk. Lianka mendekati Feriz dan memgguncang tubuh Feriz, lalu Feriz terbangun dengan nafas terengah-engah. Melihat Lianka berada di situ Feriz pun menceritakan perihal mimpinya bahwa ayahnya biseksual. Feriz merasa lebih tenang setelah menceritakan semuanya pada Lianka.
Setelah Linus mempermainkan Dyani, Linus mencoba meminta maaf pada Dyani walau Dyani tak bisa memaafkannya. Linus selalu berusaha meminta maaf sampai Dyani akhirnya memaafkannya juga. Kemudian Linuspun benar-benar jatuh cinta pada Dyani.
Untuk merayakan lulusan cucu-cucunya. Oma mengadakan makan malam bersama. Lianka bingung mendapati meja makan besar di ruang makan kosong, tak ada seorang pun disana. Ia bertanya pada pembantunya dan pembatunya membukakan pintu kamar rahasia yang selalu terkunci. Ia sangat bingung dan mengintip ke dalam ruangan itu. Oma sudah berada disitu dan ia juga bingung melihat Dyani datang bersama Linus. Kamar yang tadinya berisi perabot om Andros kini kosong dan hanya ada meja makan bulat, dan setelah selesai makan Oma membagikan hadiah kepada cucu-cucunya. Saat Lianka menuju kamar Feriz menghampirinya dan mengungkapkan semua perasaannya terhadap Lianka.
Akhirnya semua berjalan dengan lancar sesuai yang di harapkan oleh Lianka. Tidak ada Oma yan cuek dan tidak ada kamar rahasia yamg selalu bikin orang jadi penasaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar